Assalamualaikum!
Sebelum ini kami pernah siarkan mengapa Aceh menjadi destinasi percutian pada musim cuti sekolah bulan Mac. Sila klik link untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pos yang lepas.
Untuk kali ini, kami akan menceritakan pengalaman perjalanan kami sepanjang 4 hari berada di sana. Kami pergi seramai 6 sekeluarga. Kami suami isteri, anak-anak yang berusia 9 dan 7 tahun, adik perempuan serta umi yang berusia 61 tahun.
Perjalanan ini santai sahaja. Kenapa dikatakan santai? Kami mengupah supir yang menetap di Aceh bagi mengendalikan perjalanan kami di sana. Kami ramai, dan umi juga sudah berusia. Rasa ralat pula jika tidak menyediakan keselesaan kepada orang tua. Jika kami empat beranak sahaja, kami tidak kisah tentang transpot. Kami lebih suka menggunakan pengangkutan awam kerana boleh berjimat dari segi perbelanjaan. Upah supir sahaja RM780. Tapi tak apalah, bukan selalu kami bawa orang tua bersama.
Kami menaiki pesawat Air Asia dari KLIA2 menuju ke Banda Aceh pada 20/3/2017 dan pulang semula ke Malaysia pada 23/3/2017.
Di bawah adalah ringkasan perjalanan kami selama 4 hari.
Hari pertama
- Kuburan Massal Korban Tsunami
- Masjid Tsunami Rahmatullah
- Gunongan Putroe Phang
- Kaki Kulu
- Pantai Ulee Lheue
Hari kedua
- Kapal tsunami PLTD Apung
- Masjid Raya Baiturrahman
- Museum Tsunami Aceh
- Pantai Lampuuk (sunset)
- Kapal Tsunami atas rumah, Lampulo
- Pasar Banda Aceh
- Rumah Pahlawan
Hari keempat
- Mencari ole-ole Aceh
- Pulang ke Malaysia
Equipment shoot : Sony Experia XZ, Iphone 5, SJCam 4000, Olympus OMD em10 mark II
Edit by : Ralitmedia
Softwer editor : Sony Vegas Pro 10.0
Background music : Here Comes The Sun (The Beatles); cover by Lauren Isenberg and Aja Neinstein
WONDERFUL INDONESIA
No comments:
Post a Comment